Samsat Semarang I Punya Program Baru

Semarang- Ditengah suasana kemeriahan CFD (Car Free Day), Minggu (3/4) pagi tadi, ada satu pemandangan yang menarik. Sebuah mobil Samsat keliling 'online' dari Pemprov DPRD Jateng beserta beberapa petugas di dalamnya dengan ramah melayani sejumlah orang. Seusainya, sebuah bingkisan menarik seketika diberikan oleh petugas, sebagai wujud perhatian kepada masyarakat yang taat kepada pajak.
Tak jauh dari mobil tersebut, di atas sebuah meja kecil tersedia minuman hangat seperti teh dan kopi, lengkap dengan beraneka jenis makanan. Sementara, belasan anggota Polwan terlihat humanis saat mengendarai sepeda ontel mengelilingi kawasan Simpang Lima Semarang.
Hal itulah yang dilakukan Samsat Semarang I dan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa Tengah dalam mengapresiasi kepada wajib pajak sekaligus menyambut dan memperingati hari Kartini.
Paur Samsat Semarang I, Iptu Bety Nugroho menyatakan, berbarengan dengan momen atau peringatan itulah, pihaknya ingin mengapresiasi kepada masyarakat yang telah membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dengan memberikan sebuah bingkisan menarik.
Selain pemberian tersebut, Dikatakannya, pihaknya ingin melakukan sebuah pendekatan yang berbeda dari apa yang sudah dilakukan sebelumnya. Pendekatan yang dimaksud, lanjut Bety, dengan melakukan sosialisasi disaat acara CFD berlangsung.
"Menyambut hari Kartini, kita ingin membuat sesuatu yang beda. Makanya, semampu kita, salah satunya dengan bersepeda di acara CFD untuk meningkatkan kesadaran terkait PKB. Semacam operasi simpatik. Ini tahun yang kedua, kita sambut lebih beda. Ada souvenir, kopi, teh dan sebagainya. Dan kita masih terus lakukan sosialisasi," ujar Bety,

Pelayanan tersebut, mendapat tanggapan positif dari masyarakat yang kebetulan usai membayar pajak. Salah satunya Joko Puryanto, warga asli Pati ini mengaku merasa terbantu dengan adanya sistem terbaru ini, terkait pembayaran pajak kendaraan bermotor.
"Yang pertama cepet, ndak ribet dan ndak kena biaya admin. Sekalian CFD juga," kata Joko.
Sementara itu, Kepala Dinas DPPAD Provinsi Jateng, Hendri Santoso, mengungkapkan, terhitung mulai 1 April hingga 31 Desember 2016 mendatang, pihaknya membuat program bernama Bebas BBN II (Bea Balik Nama). Program tersebut diperuntukkan khusus bagi kendaraan mutasi yang masuk dari luar provinsi Jawa Tengah. Adapun caranya, dengan melakukan proses mutasi kendaraan bermotor, kemudian mengajukan permohonan untuk pembebasan Bea Balik Nama (BBN II) ke Samsat.
"Pembebasan BBN II ini merupakan program dari kita tiap tahun. Kita upayakan setiap tahunnya selalu berubah dengan melakukan inovasi. Hal itu dimaksudkan untuk menekan tunggakan pajak, selain utamanya untuk memberikan apresiasi kepada wajib pajak. Kalau tahun kemarin kita ada pembebasan denda," ungkap Hendri.
Tahun 2016 ini, Hendri menyatakan untuk PKB, pihaknya menargetkan 3,7 Triliun Rupiah. Sedangkan di tahun sebelumnya sebesar 2,9 Triliun rupiah. Untuk mencapai target tersebut diakuinya sulit. Sebab, kondisi ekonomi sekarang ini, dikatakannya belum membaik. Hal tersebut, terjadi karena sejumlah indikator.
"Ini sebuah tantangan, karena kondisi ekonomi belum membaik. Pertumbuhan ekonomi sendiri diketahui dari beberapa indikator, seperti pertumbuhan sepeda motor, pembelian bahan baku import, hingga pemakaian listrik. Apalagi kendaraan bermotor itu kan kebutuhan sekunder," tandas Hendri