Sebuah video yang menggambarkan PresidenJoko Widodo meminta seorang siswa SD menyebut nama-nama ikan, beredar viral di dunia maya. Video itu berasal dari kegiatan Presiden di acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/1).
Seperti di beberapa acara lain, Presiden menjanjikan hadiah bagi yang bisa menjawab pertanyaannya. Saat meminta menyebutkan nama-nama ikan, seorang siswa SD salah menyebutkan ikan tongkol sehingga mengundang tawa riuh hadirin peserta acara.
Video itu beredar luas di dunia maya, termasuk di aplikasi pesan instan. Menanggapi hal ini, Komisi Perlindungan AnakIndonesia (KPAI) meminta masyarakat menghentikan penyebaran video itu untuk menjadi bahan tertawaan.
Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh mentakan, penyebaran video tersebut ke publik, apalagi berdampak pada penertawaan dan olok-olok masuk kategori 'bullying'. "Dengan peredaran video itu, si anak pasti akan tertekan secara psikis. Belum lagi akan jadi bahan olok-olok temannya. Ini harus dicegah," kata Asrorun melalui pernyataan pers yang diterima arah.com, Kamis (26/1).
Dia menambahkan, KPAI telah meminta Kementerian Kominfo menghentikan peredaran konten tersebut. Selain itu, menurutnya, polisi juga bisa turun tangan untuk mengakkan hukum jika ada indikasi pelanggaran undang-undang dalam penyebaran video tersebut.
"Saya secara khusus juga sudah berkomunikasi dengan Dirtipideksus Mabes Polri untuk ambil langkah-langkah. Saya yakin polisi punya kemampuan dan komitmen untuk memastikan perlindungan anak," tandasnya.
0 comments:
Posting Komentar