Rabu, 04 Januari 2017

"Media yang Gelap & Dibuat Buzzer Akan Ditutup Otomatis"


Ketua Dewan Pers, Yosep Stanley Adi Prasetyo. Grafis/SabitMedia harus berbadan hukum, mencantumkan penanggungjawab dan alamat jelas, dan terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.Tak semua informasi bisa jadi berita, verifikasi menjadi prasyarat mutlak sebuah informasi tidak dikategorikan hoax.

       1.6k Shares

Publik sering kesulitan membedakan mana jurnalisme mana propaganda, mana berita akurat mana berita bohong. Inilah pandangan Dewan Pers tentang membanjirnya berita hoax, situs abal-abal, dan rencana mengatasinya.

tirto.id - Ketua Dewan Pers Yosep “Stanley” Adi Prasetyo mengatakan bahwa setiap bulan ada saja laporan terkait media yang menyebarkan berita atau artikel palsu alias hoax. “Laporan ini,” katanya, “kita tindak-lanjuti untuk memverifikasi media dan berita yang disebarkan tersebut … [termasuk] dengan mengecek struktur, alamat, dan kontak redaksi.”

Pengaduan yang diterima Dewan Pers sangat beragam. Ada foto rekayasa artis, ada rekayasa cuitan akun Twitter pesohor, ada pula kasus pencemaran nama baik terhadap pemuka organisasi. Ada juga kasus media abal-abal yang menyebarkan kampanye culas, memainkan kerja propaganda, kelewatan partisan, yang berasal dari kedua kubu calon presiden 2014. Tetapi ada pula kasus serius ketika peran Dewan Pers sangat dibutuhkan sebagai mediator.

Sumber lebih lanjut silahlan klik :https://tirto.id/media-yang-gelap-amp-dibuat-buzzer-akan-ditutup-otomatis-cdHo

0 comments:

Posting Komentar

Smile Police

Smile Police