Minggu, 30 April 2017

Serikat Buruh Di Semarang Besok Tetap Turun Ke Jalan

Semarang-peringati Hari buruh nasional ( May Day)  dua serikat buruh di semarang pastikan akan turun ke jalan untuk tetap menyuarakan  berbagai  kebijakan pemerintah yang di nilai hingga saat ini belum  berpihak pada buruh mereka  adalah ,Konggres Aliansi Serikat Buruh Indonesia  (KASBI) dan Konfederas serikat Buruh Sejahtera Indonesia  (KSBSI) .

Pengurus KASBI Semarang M Muhron mengatakan,bahwa besok hari senin yang bertepatan degan 1 Mei merupakan Hari buruh Nasional  atau yang sering di sebut May Day  untuk itu pihaknya menegaskan  akan tetap turun kejalan  untuk menyuarakan berbagai  kebijagan kebijagan pemerintah  yang di rasa masih memberatkan bagi buruh .

“ yang jelas kami besok akan tetap  melakukan aksi bersama-sama  ,namun  perlu diketahui  kebetulan aksi besok itu ada dua kategori yang  satu itu berkumpul di satu titik lapangan mugas yang di fasilitasi pemerintah  dan kebetulan kami dari KASBI dan Kawan Kawan KSBSI itu  tetap aksi di Jalanan  namun kami tetap menghormati pilihan kawan kawan yang menggelar acara tersebut “ujar Muhron dalam acara  Nonton bareng  Flm Terkait sejarah buruh di Semarang Sabtu (29/4/17).

Menurutnya,satu Mei bukan hanya semata mata di rayakan  ataupun semata mata melakukan upacara saja  namun kata dia bahwa hari buruh merupakan  pengingat bagi semua buruh untuk selalu berjuang  dan berjuang .

Lebih lanjut Muhron mengemukakan tentang sejarah kelam buruh di Indonesia ketika masuk jaman orde baru bahkan  aksi buruh itu di bungkam higga  di brendeli menurutnya ketika ada aksi dari buruh waktu itu konotasinya adalah dari komunis,namun seiring dengan waktu dan  berganti ganti pemimpin di pemerintahan  saat ini  dia menilai  pemerintahan sekarang  tidaklah lebih baik  dari pemerintahan  sebelumnya khsusya mengenai  Buruh .

“bicara tentang  buruh  dan terlepas kebijagan  pro dan kontra pada tahun 2014 presiden SBY telah menginstruksikan bahwa 1 mei di jadikan hari libur nasional  kami sebagai buruh menganggap rezim SBY  minimal telah memberikan kado istimewa bagi kawan kawan buruh dan ketika menginjak pemerintahan rezim Jokowi- JK menurut kami  ini adalah sejarah buruh bukan  ada sebuah tantangan maju akan tetapi buruh malah  semakin  mundur ”.Bebernya

Menurutnya,kemunduran terkait Buruh tersebut di awali  dengan pencabutan Permen No 13 thn 2012 yang di revisi menjadi permen No 16  thn 2012 tetang pekerja asing ,jadi begitu di cabut  antara Thn,2015,2016,2017 pekerja Asing setiap tahunya ada tren kenaikan yang siknifikan  karena  di dalam subtansi permen itu berbunyi ketika ada pekerja asing tidak perlu  menguasai bahasa Indonesi

“hal itu malah di perparah lagi terkait mengenai kebijagan- kebijagan paket Ekonomi  dari pengusaha di berikan kado istimewa terkait masalah program Teks Amnesti namun ternyata dari Jokowi- JK  itu justru melahirkan sebuah PP No 78 Thn 2015 tentang skema upah  ,inilah tentunya nanti yang menjadi isu penting bukan hanya di daerah akan tetapi juga secara Nasional  bahwa sampai saat ini kami tetap menuntut agar PP 78 2015 segera di cabut karena bagi kami itu bertentangan degan undang undang   13 thn 2003 pasal 88”pungkasnya .

Sementara itu  ketua KSBI Semarang Aris Munandar menambahkan ,bahwa Aksi besok di ikuti lebih kurang 650 orang titik kumpulnya di mulai dari pangkalan Truk  Genuk di teruskan aksi Konfoi  di Jl pemuda dan orasi di depan kantor Walikota Semarang sampai  depan kantor Gubernuran Jl phlawan Semarang.

“kami tegaskan aksi ini merupakan bentuk dari keprihatinan dan perjuangan kawan kawan buruh dan kami tetap tidak akan berhenti  berjuang  aksi di jalan karena apa saat ini kami  melihat banyak permasalahan buruh yang hinga kini  belum terselesaikan seperti pengawasan ,keputusan pengadilan industrial  misalnya  bahkan kawan kawan buruh itu  menang  sampai ingkrah sudah sampai MA namun tidak bisa Eksekusi “jelas Aris .

Menurutnya,ketika masih banyak permasalah yang muncul di Buruh perjuangan ini kata Aris masih tetap dilanjutkan dengan bergerak di jalanan dan sudah terbiasa berjuang menyuarakan berbagai isu yang tidak pernah menang . “seperti tenaga  Kontrak dan Outsourcing itu kami menyuarakan  sudah lama namun kami tidak pernah menang dalam artian outsourcing tidak pernah di hapus hingga sekarang “Pungkasnya .**

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

Smile Police

Smile Police