Senin, 11 Maret 2019

Pertumbuhan UMKM Jateng Harus Naik Kelas


Anggota Komisi B DPRD Jateng, Achsin Maruf mengatakan Jumlah pengusaha di Indonesia masih tiga persen. Kalah dari Thailand, Singapur ,Malaysia, bahkan negara –maju maju yang sudah di atas 12 persen .

Untuk itu ,Achsin berharap agar Pemerintah bisa hadir untuk tumbuh kembangkan UMKM dalam upaya meningkatkan jumlah pengusaha di Jawa Tengah. Pasalnya, jumlah pengusaha di Indonesiaa saat ini masih kalah di banding negara ASEAN lainnya

“Dengan semakin tingginya jumlah pengusaha, menunjukkan tipikal masyarakat di suatu negara hidupnya telah sejahtera.Sehingga pemerintah hendaknya hadir untuk tumbuh kembangkan UMKM. Tujuannya agar jumlah pengusaha di Jateng dapat meningkat.”jelas Achsin dalam Diskusi Prime Topic Goes to Campus MNC Trijaya FM Semarang yang bertema’Tumbuh Kembangkan Usaha Keci’, di Gedung C FEB Undip Semarang,Senin (11/3/19).
 
Lebih lanjut Achsin menuturkan,saat ini  pihaknya juga  telah mendorong agar masyarakat bisa menjadi enterpreneur. dicontohkanya, mulai dari sisi pendidikan di Fakultas Ekonomika Bisnis (FEB) ada laboratorium yang cetak pengusaha, kemudian sekolah vokasi di bidang ekonomi bisnis untuk cetak enterpreanur.

"Jadi perlu dukungan dari organisasi profesi bisnis seperti Kadin, Hipmi, Iwapi yang mendapat support dari pemerintah. Jika tidak ada support, maka UMKM akan jalan sendiri-sendiri dan road mapnya tidak jelas,"paparnya.

Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Jateng, Bima Kartika menyatakan bahwa
Sebanyak 137 ribu pelaku UMKM  telah mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sehinga bisa naik kelas .

Di jelaskanya,Pembinaan dilakukan mulai dari pembuatan produk legalitas hingga pemasaran. Sedangkan untuk meningkatkan pemasaran UMKM Jawa Tengah Pihaknya telah memasarkan produk UMKM di area strategis seperti bandara dan rest area.

"Tahun ini anggaran untuk peningkatan kualitas dan kuantitas UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp 69 Miliar rupiah, naik jika dibanding tahun 2018 lalu, yakni Rp 59 miliar," jelasnya.

selain itu pihaknya saat ini mengaku telah bekerjasama dengan Bandara Ahmad Yani Semarang dengan membuka galery yang memasarkan 760 produk UMKM dari Jawa Tengah.

“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui Dinas Koperasi dan UMKM setiap tahun meningkatkan anggaran untuk peningkatan kualitas dan kuantitas UMKM. Total pelaku UMKM di Jawa Tengah mencapai 13, 7 % atau sekitar 4,8 juta dari 35 juta jumlah penduduk.”ungkapnya.

Semenara itu,Dekan Fakultas Ekonimika Bisnis (FEB) Undip Semarang, Suharmono menambahkan, untuk mengendalikan atau menguasai maraknya dunia wirausaha atau UMKM diperlukan perubahan paradigma.

Menurutnya, perkembangan suatu bangsa atau kota saat ini telah memasuki abad idea. Karena suatu saat bangsa atau kota akan ditentukan oleh masyarakat elite kreatif atau bakal dikendalikan oleh kluster-kluster.

“Jika selama ini para pengusaha berupaya mencari market, maka untuk selanjutnya perlu adanya kreativitas dan inovasi sebagai kunci suksesnya,namun hal itu perlu dilakukan riset seperti apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini apa. Jika tidak, tentu semua akan menjadi sia-sia," pungkasnya.**


Sumber :mediatajam.com
 




Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

Smile Police

Smile Police