Pabriknya berada di wilayah Damarwulan, tempat biasa dia menggelandang, pabriknya sekarang sudah tutup," bebernya.
Anehnya, sambung Rudy, dua minggu sebelum meninggal tersambar kereta, Mas Pur sempat datang ke rumahnya.
Ia menitipkan surat agar disampaikan ke kakak kandungnya.
Kebetulan surat itu diterima oleh istrinya.
"Istri saya yang terima, ia kirim surat agar disampaikan ke Pak Imam, nama kakak saya," ujarnya.
Ketika menyampaikan surat itu, Mas Pur sempat berkata bahwa surat itu dari Allah.
Namun ketika Rudy menyampaikan ke kakaknya ternyata isinya meminta bantuan sembako.
"Mas Pur baru pertama kali ini kirim surat dan itu sudah lama tidak ketemu kakak saya. Kakak saya belum sempat menemui malah meninggal dunia," ujarnya.**Tribunjateng
0 comments:
Posting Komentar