International Drugs Enforcement Conference (IDEC) 2024 dibuka di ibu kota Yunani, Athena, pada Senin 23 September 2024. Konferensi internasional yang bertujuan untuk memerangi perdagangan gelap narkotika tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 132 negara, termasuk Indonesia.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si, bersama dengan sejumlah pejabat BNN dan Bareskrim Polri menjadi delegasi Indonesia dalam pertemuan tersebut. Sejumlah agenda terkait pengendalian peredaran gelap narkotika dibahas dalam pertemuan yang berlansung hingga 26 September mendatang diantaranya kekhawatiran terhadap narkotika sintetik, pemetaan jaringan narkotika dalam kerangka CTT (Cryptologic Technician Technical) dan lain sebagainya.
Dalam sambutan pembukaan IDEC, Minister of Citizen Protection of Hellenic Republic, Michalis Chrysochoidis, menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam memerangi narkotika.
“Kita harus bekerja sama untuk mengurangi dan memberantas masalah narkotika,” ujarnya, menyoroti perlunya peningkatan berbagi informasi dan koordinasi.
Chrysochoidis juga menggarisbawahi ancaman yang semakin meningkat dari narkotika sintetis dan peran jaringan kriminal internasional dalam perdagangan zat ilegal. Ia menyerukan pendekatan multifaset yang mencakup kerjasama penegakan hukum, investigasi keuangan, dan kemajuan teknologi.
Sementara Administrator of the U.S. DEA, Anne Milgram, dalam kesempatan tersebut juga menggaris bawahi pentingnya kolaborasi internasional. Dia mencatat meningkatnya kecanggihan operasi perdagangan narkoba dan perlunya strategi inovatif untuk menghadapinya.
Konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi untuk memperkuat kerjasama dalam memerangi peredaran narkotika di tingkat global dan menangani berbagai tantangan baru. Partisipasi Indonesia dalam konferensi ini merupakan cermin komitmen negara dalam memerangi narkotika bersama dengan negara-negara lainnya.
*BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN*
0 comments:
Posting Komentar