Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara berharap nantinya chipset buatan dalam negeri bisa dikaji mendalam untuk masuk prosentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) ponsel 4G.
Pernyatannya itu terlontar saat meresmikan chipset buatan dalam negeri yang dikembangkan PT Xirka Silicon Technology.
Menurutnya, rencana itu bukan hal yang mustahil. Terlebih, saat ini chipset yang dibenamkan dalam smartphone masih berasal dari luar. Hanya saja memang, perlu dibicarakan lebih lanjut dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Sebab, Kemenperin lah yang memiliki wewenang dalam hal itu.
"Saya mendorong chipset lokal untuk smartphone dapat segera diproduksi sehingga dapat menjadi salah satu komponen lokal dalam TKDN. Jadi nantinya ponsel buatan Indonesia ada chipset buatan Xirka ini," ujarnya di Jakarta, Jumat, (12/5).
Pria yang akrab disapa Chief RA itu mengatakan, bilamana ada perusahaan smartphone yang bekerja sama dengan Xirka, pemerintah akan bisa mempertimbangkan nilai perhitungan TKDN-nya dapat dibuat lebih tinggi.
"Jadi ada intensif, kalau bekerja sama dengan Xirka bisa meningkatkan nilai lokal, semisal menggunakan Xirka langsung bisa 20 persen. Produsen bisa memenuhi sisanya," ungkap dia.
Dia pun menganjurkan agar pihak Xirka bisa secara aktif menjalin kerja sama dengan produsen yang lebih dulu bermain di ranah ini. Hal ini bertujuan agar teknologi buatan anak bangsa bisa berkolaborasi juga.
Sekadar informasi, chipset yang dibuat Xirka ini sejatinya merupakan pengembangan yang telah dilakukannya selama 10 tahun. Selama 10 tahun itu, Xirka telah menggelontorkan investasi besar. Menurut CEO PT Xirka Silicon Technology, Sylvia W. Sumarlin, perkiraannya investasi yang telah dikeluarkan selama ini bisa mencapai puluhan miliar rupiah.
"Nilainya cukup besar selama ini. Mungkin bisa mencapai Rp 80-90 miliar ya," terang dia.
Merdeka.com
0 comments:
Posting Komentar