Rabu, 27 April 2016

BPBD Jateng Resmikan Satu Unit Gedung Logistik

Semarang-Badan Penananggulangan Bencana  Derah (BPBD)Jateng meresmikan  satu Unit  Gedung Logistik dan gelar peralatan PB  bertempat di  Jl. Imam Bonjol No 1 F Semarang Selasa(  26/4/16).
Gedung  satu unit Logistik senilai 3.6 miliar tersebut  di ketahui adalah usulan bantuan kepada pemerintah pusat dalam hal ini Badan Nasional ,dan dirjen PU dengan melalui ABPD  Jawa Tengah  tahun 2010.
“pada tahun 2010 melalui derektorat jenderal pemerintahan umum,kementerian dalam negeri Jawa Tengah di alokasikan satu gedung  senilai 2,7 miliar ,sedangkan pada tahun 2013 BPBD jateng juga menerima satu paket  sarana prasarana Pusdaop dari Badan Nasional penanggulangan bencana (BNPB) dengan nilai sekitar 3 miliar ,sehingga dalam tahun 2015 melalui APBD  Provinsi Jawa Tengah  mengalokasikan dana untuk pembanginan satu Unit gedung  logistik senilai 3,6 miliar “ujar Kepala BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana di kantornya .
Tidak hanya itu ,lanjut Sarwa  pada tahun 2015 lalu BNPB  kembali memberikan  hibah kepada pemprov Jateng berupa satu paket  pembelajaran jarak jauh  berupa fasilitas Vedio Konferens  yang di tempatkandi gedung lantai empat  Pusdal ops .
“Fakta bahwa badan Nasional setiap tahun memberikan bantuan  stok logistik dan peralatan secara reguler maupun insindental  hal ini di maksudkan untuk penguatan kelembagaan BPBD Provinsi  maupun BPBD kota di Jawa Tengah  “jelasnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB )Pusat  Willem Rampangilei mengatakan ,indonesia di ketahu secara  umum sudah di kategorikan sebagai Negara yang rawan dengan Bencana ,untuk jawa tengah sendiri kata dia sudah di tetapkan sebagai Provinsi yang rawan dari berbagai bencana .
“ada enam kabupaten yang di nyatakan rawan terhadap bencana dan memilki pertumbuhan  ekonomi yang seknifikan yaitu pada urutan 100 sampai 105 di sana di cantumkan secara jelas di dalam RPJMM  Kita 2015-2019, disana di tetapkan ada 136 kabupaten Kota  sebagai kabupaten /Kota yang rawan bencana   namun memiliki pertembuhan ekonomi yang seknifikan “katanya .
Di jelaskanya,di Indonesia sebenarnya ada  400 lebih kabupaten /kota yang tergolong rawan bencana  ,di dalam kebijakan tersebut kata dia  pihaknya di haruskan menurunkan indeks resiko bencana  namun tidak di cantumkan beberapa persen indeks tersebut harus di turunkan .
“Pada rakor tahun ini kita sepakat bahwa kita akan menurunkan 30 persen indeks resiko bencana di seluruh endonesia “jelas Willem .
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo  usai acara peresmian mengatakan ,ia berharap  BPBD Jateng  bekerja sama dengan BNPB dan seluruh masyarakat selalu siap sedia
 “jadi kalau ada terjadi bencana  pasukan ini siap 24 jam bisa segera di gerakan ,inilah kerjasama antara pemerintah swasta dan masyarakat maka tadi yang hadir juga banyak dari kelompok masyarakat ,pengusaha dan kami dari pemerintah mencoba memberikan fasilitas ini  kami tadi sudah berkeliling insya Alloh masyaraka tak perlu khawatir jika ada bencana pemeritah cukup “ tegasnya  .
Sat di tanya  mana saja yang lebih di utamakan  terkait penaganan bencana di wilayah Jawa Tengah  di katakanya ,semua wilayah utama yang tidak di utamakan salatiga karena salatiga kata dia adalah yang paling kecil resikonya .
“semuanya utama  ,maka kalau anda melihat dari seluruh alur yang ada di jawa barat –perbatasan Jawa Tengah terus sampai ketimur  wilayah kedu,banyumas itu semua rawan jadi longsor ia banjir ya ia dan anda tau mulai dari gunung merapi  sampai gunung selamet  ,terus kemudian merapi ,merbabu, sindoro,sumbing terus sampai gunung Lawu mereka aktifnya kadang kadang tidak pakai permisi tau tau aktif saja gunungya kan, padahal kita selalu siap sedia  Intinya kita akan coba meskipun kita siap tapi resiko bencana harus kita kurangi begiitu kira-kira “pungkas Ganjar .*( SJP001


Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

Smile Police

Smile Police