Senin, 01 Agustus 2016

Lapas Wanita Bulu Semarang Gelar Skrining Massal TB

Warga binaan di Lapas Klas IIA Wanita Semarang mengantre untuk pemeriksaan dokter dalam kegiatan skrining massal Tuberkolosis, Jumat (29/7). 

Semarang-Lapas Klas IIA Wanita Semarang  sejak Jumat (29/7/2016) pagi melakukan skrining TB  tujuanya adalah supaya bisa menemukan secara dini kasus yang belum terdiagnosa dengan sejumlah metode baik untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan tahanan baru, survei batuk, pelacakan kontak, skrining menjelang bebas dan kunjungan ke klinik.
Kasubag Tata Usaha Lapas Bulu Endang Budiarti mengatakan, penyebaran penyakit TB di lingkungan Lapas harus diantisipasi salah satunya dengan skrining. Dengan metode yang tepat, mereka yang terdekteksi juga bisa dirawat secara intensif dengan pengobatan teratur dan dipisahkan secara sementara sebelum bisa kembali bergabung dengan WBP lainnya.
Jumlah WBP sendiri ada sekitar 432 orang dari kapasitas 175 saja. ”Kami targetkan setiap hari bisa 100 orang yang dites. Hari ini lancar karena tidak ada besukan. Senin nanti, mungkin agak ramai karena campur dengan pembesuk”.jelasnya.
Sementara itu  , Dr Ummu Salamah,Penanggung Jawab Program Tuberkulosis Ditjen Pemasyarakatan,   mengatakan, intensifikasi penemuan kasus merupakan salah satu kegiatan program pengendalian TB di UPT Pemasyarakatan. Penemuan kasus TB dilakukan secara aktif melalui skrining WBP dan tahanan baru, survey batuk, pelacakan kontak, skrining menjelang bebas, dan skrining massal berkala dan pasif melalui kunjungan ke klinik.
Kegiatan skrining massal Tuberkulosis (TB) di Lapas klas IIA Wanita Semarang menerapkan kebijakan nasional TB tentang intensifikasi penemuan pasien TB di Lapas atau Rutan dengan menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) TB sebagai metode diagnosis secara bakteriologis,jelasnya.
dr. Ummu menjelaskan,Lapas Klas IIA Wanita Semarang merupakan Lapas kedua yang melaksanakan kegiatan skrining massal dengan metode diagnosis TCM TB yang rencananya akan diikuti oleh 29 Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia.
Skrining massal ini bertujuan untuk menemukan secara dini kasus yang belum terdiagnosa dengan metode lain seperti skrining WBP dan tahanan baru, survey batuk, pelacakan kontak, skrining menjelang bebas, dan kunjungan ke klinik,ungkapnya.
Pelaksanaan skrining massal sendiri dimulai dengan pembekalan bagi kader kesehatan dan petugas Lapas pada tanggal 27-28 Juli 2016 yang dilanjut dengan skrining masal TB pada petugas Lapas tanggal 29 Juli 2016 dan skrining masal TB pada warga binaan pemasyarakatan pada 1-5 Agustus 2016.
Selain dokter dan perawat, sebagai pelaksana kegiatan tersebut adalah dari staf non kesehatan dan kader kesehatan terlatih dari Lapas sendiri, dan juga dari Dinkes, RSUP dr Kariadi, dan petugas kesehatan terkait di Kota Semarang. *)

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

Smile Police

Smile Police