Jumat, 26 Agustus 2016

Parah !! Oknum Polisi Berpangkat AKBP Ini Di Duga Aniaya Warga Semarang

Semarang-SJP.COM-Sangat  di sayangkan di saat Kapolri  Jendar Tito Karnavian  tengah gencar gencarnya mensosialisasikan kepada Anggotanya di seluruh penjuru tanah air bahwa perilaku Anggota Polri  dalam mensikapi permasalahan harus lebih Humanis ,kini harus tercoreng oleh tindakan  seorang oknum Polisi  itu sendiri .
Sungguh ironi pelaku di ketahui merupakan seorang  Perwira Polisi  yang berpangkat  AKBP  yang seharusnya setiap tindakan dan perilakunya bisa di contoh dan di teladani bagi para yuniornya .bukan malah sebaliknya malah bertindak arogan.
Hal tersebut terjadi pada Masruhan Kholil  Warga Jl. Sriyatno Dalam No 5 Kel.Purwoyoso Kec. Ngaliyan semarang .Ia mengaku dianiaya oleh TW oknum Polisi berpngkat AKBP . Akibat penganiayaan itu, Masruhan menderita luka lebam berdarah  hitam di mata kanannya hingga tidak bisa melihat selama beberapa hari.
”Ruas paling ujung jari kelingking tangan kanan saya patah akibat penangkis serangannya. Dada saya juga lebam. Mobil saya, Honda CR-Z H-750-SI, peyok bagian belakang akibat ditabrak dari belakang oleh mobil yang dikendarai TW . bukan hanya itu Terlapor juga merusak cat mobil saya dengan batu,” jelas Masruhan Kholil didampingi pengacaranya dari Kantor Hukum Rangkey Margana & Associates, saat melakukan jumpa pers di Semarang, Selasa (23/8 /16).
Di ketahui Laporan tersebut tertuang pada  LP No :LP/B/253V/II/2016//JATENG/DIT RESKRIMUM  Tgl 15 Juli 2016 yang lalu dan Laporan Provos  AKPOL  NO:LP/II/VIII/2016/ProvTgl 1 Agustus 2016
Di jelaskan Masruhan ,awal kejadian bermula saat mobilnya dan mobil terlapor TW senggolan saat perjalanan dari Jepara menuju Semarang, pada Minggu (10/7) sekitar pukul 15.00. Kejadiannya di ruas jalan Jepara-Kudus tepatnya di lampu bangjo pertigaan Gotri.
”Mobil terlapor memepet mobil saya di lampu merah hingga spion kanan menekuk /mblesek. Saya klakson tiga kali, pengemudi diam saja. Akhirnya saya mengetuk bodi mobil terlapor satu kali untuk mengingatkan mobilnya tidak mepet lagi.”
Ketika lampu hijau menyala, Masruhan melaju lebih dulu di depan mobil terlapor. ”Tiba-tiba mobil saya ditabrak dari belakang sampai bemper mobil penyok. Saya kaget, kemudian menepi dan membuka pintu mobil untuk menemui pengemudi yang saya kira sengaja menabrakkan mobilnya itu,” ungkapnya.
Namun belum sampai Masruhan berdiri tegak keluar dari mobilnya, terlapor dengan setengah berlari menerjang dan memukul wajah pelapor dari belakang. ”Saya dipukul tiga kali. Saya belum siap sama sekali. Saya tidak menyangka diserang begitu tiba-tiba serta membabi buta. Kacamata saya pecah dan pecahan kacanya melukai kulit wajah di sekitar mata kanan.”ujarnya
Warga di sekitar lampu merah pertigaan Gotri datang melerai. Kemudian Masruhan meneruskan perjalanan. Sekitar pukul 15.30, Masruhan mengajak terlapor agar menyelesaikan masalah di Polsek Mijen, Demak. Namun di dalam Polsek Mijen, terlapor malah marah-marah. ”Di Polsek Mijen, saya didorong, ditendang, dan dipukul hingga jatuh hingga mengakibatkan kantor polsek pecah ,” ujarnya.
Anggota Polsek yang jaga berupaya meredakan emosi terlapor agar tidak melakukan tindakan anarkhis. Dalam keadaan emosi, terlapor juga berkali-kali mengatakan bahwa pangkatnya AKBP (Ajun Komisaris besar Polisi) dan mengaku sebagai teman Kapolda Jateng.
”Saya AKBP, teman Tjondro Kapolda,” kata Masruhan menirukan ucapan terlapor TW.
Menurut Masruhan, saat itu terlapor beberapa kali mengatakan hal itu sambil membanting dompetnya. Selain juga mengaku sebagai dosen Akpol Semarang.
Didampingi tim pengacaranya, Masruhan sudah lapor ke Kapolda melalui Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SKPT) dan Subag Umum Ur Provos, dengan tembusan Kapolri, Kompolnas, dan DPR RI.
Sementara itu Salah satu sumber saksi mata dalam kejadian yang ikut di TKP berinisial K Adik Korban  yang juga merupakan  Anggota Polres Demak  saat di konfirmasi Borgol.Com  Selasa (23/08/16 ) membenarkan ,bahwa telah terjadi  dugaan penganiayaan yang menimpa kakaknya ( red ) Masruhan Kholil  tersebut .di katakanya  meskipun sesama polisi  dia menilai yang salah adalah  oknumnya  bukan lembaganya maka  dari itu Polda Jateng  di harapkan  bertindak  tegas  karena sudah mencoreng nama baik  institusi Polri yang berusaha susah payah di bangun selama ini .
“kebetulan pas kejaian  saya ikut dalam rombongan saya pakai mobil sendiri  namun pas kejadian di TKP pertama pertigaan  Gotri saya belum melihat ,setelah di TKP yang ke dua tepatnya di Polsek Mijen saya melihat semua kejadian , dan seandainya saya di minta untuk menjadi saksi saya siap “ujarnya .*

sumber:Koranborgol.com

0 comments:

Posting Komentar

Smile Police

Smile Police