SEMARANG – Komplotan begal yang ditangkap di daerah Rowosari, Kecamatan Tembalang, Semarang, pada Minggu (25/9), ternyata merupakan komplotan yang sering beraksi di wilayah Kota Semarang. Tercatat sudah 13 lokasi di Kota Semarang yang menjadi tempat aksi mereka. Komplotan itu berjumlah enam orang, empat orang ditahan di Mapolrestabes Semarang dan dua lainnya tewas setelah bersitegang dengan warga Rowosari.
Salah satu aksi terakhir sebelum tertangkap adalah pembegalan terhadap dua mahasiswa Unnes yang berteduh di teras bengkel Inkojaya, Jalan Dr Cipto, Semarang, sekitar 500 meter dari rumah Dinas Kapolrestabes Semarang, Sabtu (17/9) malam lalu. Korbannya adalah Septia Hera Wulansari (22) warga asal Trangkil, Kabupaten Pati dan Arif Pratama warga asal Limpung Kabupaten Batang. Adapun pada peristiwa di Rowosari, komplotan tersebut ternyata sedang mencari mangsa untuk dibegal.
Empat tersangka yang ditangkap adalah Deni Triatmojo alias Black (19) warga Kelud Semarang, Dimas Yuda (24) warga Semarang Tengah, Hendro Wahyu (34) warga Semarang Barat, dan Marcel W alias Michael (23) warga Semarang Timur. Dua orang lainnya dari komplotan ini tewas di kawasan galian C Rowosari, yakni Rahmadani alias Doni dan Arif. Tersangka Deni merupakan adik dari Doni, salah satu begal tewas. Deni ditembak kaki kanannya lantaran melawan dan berusaha kabur saat hendak ditangkap oleh Tim Resmob Polrestabes Semarang, Minggu (25/9).
“Saya sudah 13 kali beraksi, termasuk di Jalan Dr Cipto. Korban waktu itu berteduh, terus saya hampiri dan todong perempuannya. Dompet dan tas saya ambil,” ujar Deni saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Senin (26/9).
Sementara pada peristiwa di Rowosari, Minggu (25/9), sekira pukul 02.30, tersebut Deni juga ada bersama lima orang komplotannya. Saat itu ia dan rekan-rekannya sengaja melintas di Kampung Krasak, Rowosari Krajan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
“Saya adiknya Doni (salah satu begal yang tewas, red), waktu di Rowosari ikut dan bisa lari. Memang sengaja lewat sana, mau ‘kerja’ (cari korban, red). Tapi ada orang kampung tongkrongan. Terus dihadang di depan,” ucap Deni.
Selanjutnya terjadi perselihan antara komplotan begal tersebut dengan warga sekitar. Salah satu warga, Bagus Yulianto Pamungkas (20), yang ikut menghadang komplotan begal bersenjata tajam tersebut menderita luka parah. Ia mendapat tebasan parang yang melukai tangan kiri. Hal itu semakin menyulut amarah warga. Komplotan tersebut berusaha kabur ke arah galian C. Nahas, dua begal tercebur ke jurang dan tewas. “Parang itu milik orangtua saya. Sengaja saya bawa,” lanjut Deni mengenai senjata tajam yang sering dibawanya beraksi.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin, mengatakan, komplotan begal ini merupakan komplotan yang sering beraksi di Semarang. Sasarannya adalah orang yang berada di tempat sepi seperti kasus di Jalan Dr Cipto. Para tersangka juga tidak segan melukai korbannya dalam beraksi menggunakan parang.
“Kalau beraksi beramai-ramai. Cari korban di tempat sepi, terus didatangi dan diancam menggunakan parang. Kadang juga melukai korbannya. Barang yang dirampas adalah yang ada atau dibawa korban, bisa tas, dompet, juga sepeda motor. Sudah 13 TKP, semuanya di Kota Semarang,” katanya didampingi Kasat Reskrim, AKBP Djoko Julianto.
Burhanudin juga mengimbau kepada masyarakat Kota Semarang untuk waspada terhadap tindak kejahatan jalanan. Sebaiknya jika hendak istirahat atau berteduh dari hujan mencari tempat yang ramai. “Kalau mau berteduh atau istirahat cari tempat ramai. Jadi kalau ada tindak kejahatan bisa minta tolong,” imbaunya.
Terkait maraknya kasus pembegalan, Burhanudin secara tegas akan menindak para pelaku sesuai standard operating procedure (SOP). “Kami akan tindak tegas sesuai SOP. Jika pelaku membahayakan orang lain atau anggota, pelaku akan dilumpuhkan,” tegasnya.
Dalam kasus ini, para tersangka dijerat pasal 368 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan yang dilakukan bersama-sama. Ancaman hukuimannya maksimal 12 tahun penjara.

Selasa, 27 September 2016
Home »
» Komplotan Begal Rowosari Ahirnya Di Ringkus Polisi
Komplotan Begal Rowosari Ahirnya Di Ringkus Polisi
Related Posts:
Upaya Penanganan Perbaikan Jalur Hari ke-2 Pasca Imbas Luapan Air, Ini Yang Dilakukan KAI Daop 4 Semarang PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang terus melakukan upaya penanganan dalam mengatasi luapan air pada Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug - Stasiun Ka… Read More
KAI Kerahkan 5 KA Pengangkut Material Penanganan Imbas Banjir ke km 32+5/7 Antara Stasiun Gubug - Karangjati Semarang.Hingga pukul 18.00 WIB, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang masih terus melakukan perbaikan jalur kereta api yang terdampak luapan air di Km 32+5… Read More
Per 1 Februari 2025 KAI Berlakukan Gapeka 2025: Di Daop 4 Semarang Beroperasi 2 KA Baru dan 4 Tambahan Perjalanan KA Reguler PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mulai memberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 pada 1 Februari mendatang, menggantikan Gapeka 2023 yang sebelumny… Read More
Hari Kedua Luapan Air di Grobogan, Daop 4 Semarang Percepat Penanganan Semarang.Mediatajam.Com.Imbas terjadinya luapan air akibat banjir pada Km Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug - Stasiun Karangjati Kabupaten Grobogan, pada Rabu (22/1) PT Ke… Read More
Upayakan Safety Imbas Luapan Air, Daop 4 Batalkan 2 Perjalanan KA dan Terapkan Pola Operasi KA Memutar Update pukul 08.30 WIB, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang membatalkan 2 perjalanan KA imbas dampak luapan air akibat banjir yang terjadi di Km 32+… Read More
Smile Police

0 comments:
Posting Komentar