Selasa, 27 September 2016

Komplotan Begal Rowosari Ahirnya Di Ringkus Polisi

SEMARANG – Komplotan begal yang ditangkap di daerah Rowosari, Kecamatan Tembalang, Semarang, pada Minggu (25/9), ternyata merupakan komplotan yang sering beraksi di wilayah Kota Semarang. Tercatat sudah 13 lokasi di Kota Semarang yang menjadi tempat aksi mereka. Komplotan itu berjumlah enam orang, empat orang ditahan di Mapolrestabes Semarang dan dua lainnya tewas setelah bersitegang dengan warga Rowosari.

Salah satu aksi terakhir sebelum tertangkap adalah pembegalan terhadap dua mahasiswa Unnes yang berteduh di teras bengkel Inkojaya, Jalan Dr Cipto, Semarang, sekitar 500 meter dari rumah Dinas Kapolrestabes Semarang, Sabtu (17/9) malam lalu. Korbannya adalah Septia Hera Wulansari (22) warga asal Trangkil, Kabupaten Pati dan Arif Pratama warga asal Limpung Kabupaten Batang. Adapun pada peristiwa di Rowosari, komplotan tersebut ternyata sedang mencari mangsa untuk dibegal.

Empat tersangka yang ditangkap adalah Deni Triatmojo alias Black (19) warga Kelud Semarang, Dimas Yuda (24) warga Semarang Tengah, Hendro Wahyu (34) warga Semarang Barat, dan Marcel W alias Michael (23) warga Semarang Timur. Dua orang lainnya dari komplotan ini tewas di kawasan galian C Rowosari, yakni Rahmadani alias Doni dan Arif. Tersangka Deni merupakan adik dari Doni, salah satu begal tewas. Deni ditembak kaki kanannya lantaran melawan dan berusaha kabur saat hendak ditangkap oleh Tim Resmob Polrestabes Semarang, Minggu (25/9).

“Saya sudah 13 kali beraksi, termasuk di Jalan Dr Cipto. Korban waktu itu berteduh, terus saya hampiri dan todong perempuannya. Dompet dan tas saya ambil,” ujar Deni saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Senin (26/9).

Sementara pada peristiwa di Rowosari, Minggu (25/9), sekira pukul 02.30, tersebut Deni juga ada bersama lima orang komplotannya. Saat itu ia dan rekan-rekannya sengaja melintas di Kampung Krasak, Rowosari Krajan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

“Saya adiknya Doni (salah satu begal yang tewas, red), waktu di Rowosari ikut dan bisa lari. Memang sengaja lewat sana, mau ‘kerja’ (cari korban, red). Tapi ada orang kampung tongkrongan. Terus dihadang di depan,” ucap Deni.

Selanjutnya terjadi perselihan antara komplotan begal tersebut dengan warga sekitar. Salah satu warga, Bagus Yulianto Pamungkas (20), yang ikut menghadang komplotan begal bersenjata tajam tersebut menderita luka parah. Ia mendapat tebasan parang yang melukai tangan kiri. Hal itu semakin menyulut amarah warga. Komplotan tersebut berusaha kabur ke arah galian C. Nahas, dua begal tercebur ke jurang dan tewas. “Parang itu milik orangtua saya. Sengaja saya bawa,” lanjut Deni mengenai senjata tajam yang sering dibawanya beraksi.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin, mengatakan, komplotan begal ini merupakan komplotan yang sering beraksi di Semarang. Sasarannya adalah orang yang berada di tempat sepi seperti kasus di Jalan Dr Cipto. Para tersangka juga tidak segan melukai korbannya dalam beraksi menggunakan parang.

“Kalau beraksi beramai-ramai. Cari korban di tempat sepi, terus didatangi dan diancam menggunakan parang. Kadang juga melukai korbannya. Barang yang dirampas adalah yang ada atau dibawa korban, bisa tas, dompet, juga sepeda motor. Sudah 13 TKP, semuanya di Kota Semarang,” katanya didampingi Kasat Reskrim, AKBP Djoko Julianto.

Burhanudin juga mengimbau kepada masyarakat Kota Semarang untuk waspada terhadap tindak kejahatan jalanan. Sebaiknya jika hendak istirahat atau berteduh dari hujan mencari tempat yang ramai. “Kalau mau berteduh atau istirahat cari tempat ramai. Jadi kalau ada tindak kejahatan bisa minta tolong,” imbaunya.

Terkait maraknya kasus pembegalan, Burhanudin secara tegas akan menindak para pelaku sesuai standard operating procedure (SOP). “Kami akan tindak tegas sesuai SOP. Jika pelaku membahayakan orang lain atau anggota, pelaku akan dilumpuhkan,” tegasnya.

Dalam kasus ini, para tersangka dijerat pasal 368 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan yang dilakukan bersama-sama. Ancaman hukuimannya maksimal 12 tahun penjara.

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

Smile Police

Smile Police