Foto:KH. Abu Hafsin (paling kiri) saat memberikan materi di acara seminar "Aktualisasi Peran Santri dalam Membangun Wawasan Kebangsaan”
Semarang-Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar seminar kebangsaan dengan tema “Aktualisasi Peran Santri dalam Membangun Wawasan Kebangsaan” dengan narasumber wakil sekertaris PBNU, KH. Abdul Mun’im Dz dan Ketua PWNU Jawa Tengah, KH. Abu Hafsin, yang digelar di hotel Muria Semarang, Minggu (16/10).
Keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri menjadi titik balik yang harus menjadi refleksi bersama kaum santri di Indonesia. Kita menyebutnya dengan santri NU untuk membedakan dengan santri-santri yang lain.
“Dengan terbitnya kepres ini. Santri harus berani tampil ke depan. Bicara soal nasionalisme kita pun bisa menunjukkan. Nasionalisme juga agamisme yang oleh sebagian orang kontradiktif justru di NU bisa paralel. Harus dimunculkan. Santri NU bisa mengonsep nasionalisme berjalan beriringan,” jelas KH. Abu Hafshin.
Selain itu, bagaimana memunculkan hari santri ini agar bisa terekspos keluar. Seharusnya bisa dibaca orang diluar NU, bahwa NU hebat di kalangan masyarakat. Namun, yang penting bahwa peringatan hari santri ini adalah miliki santri seluruh Indonesia bukan hanya NU semata.
Sumber:http://nujateng.com/2016/10/saatnya-santri-memunculkan-nasionalisme-dan-agamis/

Senin, 17 Oktober 2016
Home »
» Saatnya Santri Memunculkan Nasionalisme dan Agamis
Saatnya Santri Memunculkan Nasionalisme dan Agamis
Smile Police

0 comments:
Posting Komentar