Semarang.SJP.Com-Perkembangan zaman selalu membawa persoalannya sendiri
begitu juga dengan Pancasila kini di hadapkan pada kenyataan untuk
berhadapan bisa menjawab tantangan Zaman,sebagai mana kitap suci Alquran misalnya, selalu
begitu harus bisa menjawap atau bahkan di hadapkan pada tantangan zaman itu sendiri .
“Jadi persoalaya bukan pada pancasilanya akantetapi persoalanya
ada pada bagaimana pancasila ini oleh pemerintah dan masyarakat benar –benar di
akui sebagai sebuah Idiologi .“begitu di sampaikan Ketua Komisi A DPRD Prov
Jateng Masruhan Samsurie dalam dialog bersama Parlemen Jateng yang di
siarkan langsung Radio SindoTrijaya FM
di lobby Fak,Syari’ah&Hukum UIN
Walinsongo Semarang ,dengan tema ‘Merawat Kesaktian Pancasila’Senin (25/9/17).
Di jelaskan Masruhan,terkait sakti dan tidak saktinya
Pancasila itu kata dia pertama ada di pemerintah ,kalau pemerintah memaknai
pancasila ini sebagai sebuah sumber Idiologi ,sumber Hukum maka Pancasila Sakti .namaun pada kenyataanya saat ini tidak
disadari masih banyak yang merongrong
kesaktian pancasila termasuk masih banyaknya korupsi.
“ Koruupsi adalah
bentuk riel daripada anti pancasila masih banyaknya kemiskinan dan
ketidakadilan misalnya ,itu adalah hal-hal yang bisa merongrong kesaktian
Pancasila ,jadi pancasila itu barang mati bisa hidup karena
pemerintahnya,karena bangsanya kalau
bangsanya sudah tidak mau mengamalkan pancasila ya tidak sakti lagi “bebernya.
Untuk itu tanbah Masruhan ,agar pancasila ini terus bisa
sakti Negara harus hadir terutama pemerintah dalam menjalankan kekuasaan harus berpegang teguh pada
prinsip-prinsip pancasila kemudian
bangsa ini juga dalam berkenegaraan dan
bermasyarakat tidak geser dari prinsip
–prinsip pancasila maka itu pancasila menjadi sakti .
Di tempat yang sama Badan Idiolodi dan kewaspadaan
Kesbangpol Jateng Budiyanto mengatakan ,bahwa pada dasarnya jika berbicara
tentang pancasila itu bicara tentang
kita sebagai bangsa ,menurutnya Pancasila itu sudah menjadi Idologi bangsa yang sudah di
sepakati oleh para pendiri yang
menjadi perjanjian luhur bangsa .
“Pancasila ini sebelumnya sudah di gali dari jiwa
bangsa,pribadi bangsa dan prilaku bangsa yang berabad-abad lamanya , kemudian
di tetapkan sebagai dasar Negara idiologi bangsa sebagai dasar bangsa ,ini artinya dasar untuk
mengatur penyelenggaraan pemerintahan daerah ,dasar untuk mengatur kebijakan
–kebijagan pemerintahan daerah dan sebagai pedoman prilaku kita sehari-hari “ujar Budi.
Di tambahkan Budi,bahwa Pancasila itu sangat Universal
bahkan duniapun sudah mengakuinya namun
di balik itu juga harus waspada apalagi di era global saat ini juga tidak
menutup kemungkinan ancaman –ancaman
dari dalam maupun luar untuk menghancurkan idiologi pancasila .
“sekarang ini sudah nyata perang global jadi tantangan kita
sebagai bangsa yang pancasila ini tidak hanya dari dalem saja namun juga dari
luar negeri ,kita kan tidak bisa mengira jangan jangan bangsa luar akan
menghancurkan politik ,ekonomi ,dan sosial budaya kita supaya kita bisa di kuasai
oleh mereka,oleh karena itu satu-satunya yang bisa menyelesaikan persoalan
ancaman ,tantangan hambatan ,ganggun dari luar maupun dalam ya kita harus
konsisten kembali lagi mengimplementasikan atau mengamalkan pancasila secara
konsisten dan konsekuen .”tandas Budi.
Sementara itu Dosen
Fak,Syari’ah&Hukum UIN Walsongo Semarang
Siti Rofiah menambahkan ,bahwa di dalam Pancasila ini memiliki kandungan
moralitas yang luar biasa jadi kalu masih ada orang yang menghubung -hubungkan
tentang kesaktian pancasila dengan gerakan G-30 SPKI menurutnya sudah tidak cukup relefan .
“sebenarnya isu tentang Kebangkitan PKI ini sangat tidak
mendasar hanya membuang-buang energi saja karena sebenarnya komunisme itu di
dunia sudah tidak laku “ujar Rofiah.
Hal itu di contohkan Rofiah
seperti negara Cina misalnya ,sekarang sudah sangat kapitalis adapun
korea utara sebenarnya permasalahanya juga sangat luar biasa .
”Untuk itu kita harus berajak dari semua itu dengan
melakukan pemaknaan ulang redenifisi terhadap pancasila yang relevansinya
terhadap kehidupan ke kinian ,jadi bagi saya Pancasila itu akan tetap sakti
ketika di pahami nilai-nilainya karena dari sila pertama hingga ke lima itu
memiki kandungan moralitas yang luar biasa.”Pungkasnya.*
Sumber:Mediatajam.com
0 comments:
Posting Komentar