Rabu, 27 September 2017

Semarang.SJP.Com-Perkembangan zaman  selalu membawa persoalannya  sendiri  begitu juga dengan Pancasila kini di hadapkan pada kenyataan untuk berhadapan bisa menjawab tantangan Zaman,sebagai  mana kitap suci Alquran misalnya, selalu begitu harus bisa menjawap atau bahkan di hadapkan pada  tantangan zaman itu sendiri .
“Jadi persoalaya bukan pada pancasilanya akantetapi persoalanya ada pada bagaimana pancasila ini oleh pemerintah dan masyarakat benar –benar di akui sebagai sebuah Idiologi .“begitu di sampaikan Ketua Komisi A DPRD Prov Jateng  Masruhan Samsurie  dalam dialog bersama Parlemen Jateng yang di siarkan langsung Radio  SindoTrijaya FM di lobby Fak,Syari’ah&Hukum  UIN Walinsongo Semarang ,dengan tema ‘Merawat Kesaktian Pancasila’Senin (25/9/17).
Di jelaskan Masruhan,terkait sakti dan tidak saktinya Pancasila itu  kata dia pertama  ada di pemerintah ,kalau pemerintah memaknai pancasila ini sebagai sebuah sumber Idiologi ,sumber Hukum maka Pancasila  Sakti .namaun pada kenyataanya saat ini tidak disadari masih banyak yang  merongrong kesaktian pancasila termasuk masih banyaknya korupsi.
“ Koruupsi  adalah bentuk riel daripada anti pancasila masih banyaknya kemiskinan dan ketidakadilan misalnya ,itu adalah hal-hal yang bisa merongrong kesaktian Pancasila ,jadi pancasila itu barang mati bisa hidup karena pemerintahnya,karena bangsanya  kalau bangsanya sudah tidak mau mengamalkan pancasila ya tidak sakti lagi “bebernya.
Untuk itu tanbah Masruhan ,agar pancasila ini terus bisa sakti Negara harus hadir terutama pemerintah dalam menjalankan kekuasaan  harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip  pancasila kemudian bangsa ini juga dalam berkenegaraan  dan bermasyarakat  tidak geser dari prinsip –prinsip pancasila maka itu pancasila menjadi sakti .
Di tempat yang sama Badan Idiolodi dan kewaspadaan Kesbangpol Jateng Budiyanto mengatakan ,bahwa pada dasarnya jika berbicara tentang pancasila itu bicara tentang  kita sebagai bangsa ,menurutnya Pancasila itu sudah menjadi  Idologi bangsa  yang sudah di  sepakati oleh para pendiri  yang menjadi perjanjian luhur bangsa .
“Pancasila ini sebelumnya sudah di gali dari jiwa bangsa,pribadi bangsa dan prilaku bangsa yang berabad-abad lamanya , kemudian di tetapkan sebagai dasar Negara  idiologi bangsa  sebagai dasar bangsa ,ini artinya dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan daerah ,dasar untuk mengatur kebijakan –kebijagan pemerintahan daerah dan sebagai pedoman prilaku kita sehari-hari  “ujar Budi.
Di tambahkan Budi,bahwa Pancasila itu sangat Universal bahkan duniapun sudah mengakuinya  namun di balik itu juga harus waspada apalagi di era global saat ini juga tidak menutup kemungkinan   ancaman –ancaman dari dalam maupun luar untuk menghancurkan idiologi  pancasila  .
“sekarang ini sudah nyata perang global jadi tantangan kita sebagai bangsa yang pancasila ini tidak hanya dari dalem saja namun juga dari luar negeri ,kita kan tidak bisa mengira jangan jangan bangsa luar akan menghancurkan politik ,ekonomi ,dan sosial budaya kita supaya kita bisa di kuasai oleh mereka,oleh karena itu satu-satunya yang bisa menyelesaikan persoalan ancaman ,tantangan hambatan ,ganggun dari luar maupun dalam ya kita harus konsisten kembali lagi mengimplementasikan atau mengamalkan pancasila secara konsisten dan konsekuen .”tandas Budi.
Sementara itu  Dosen Fak,Syari’ah&Hukum UIN Walsongo Semarang  Siti Rofiah menambahkan ,bahwa di dalam Pancasila ini memiliki kandungan moralitas yang luar biasa jadi kalu masih ada orang yang menghubung -hubungkan tentang kesaktian pancasila dengan gerakan G-30 SPKI  menurutnya  sudah tidak cukup relefan .
“sebenarnya isu tentang Kebangkitan PKI ini sangat tidak mendasar hanya membuang-buang energi saja karena sebenarnya komunisme itu di dunia sudah tidak laku “ujar Rofiah.
Hal itu di contohkan Rofiah  seperti negara Cina misalnya ,sekarang sudah sangat kapitalis adapun korea utara sebenarnya permasalahanya juga sangat luar biasa .
”Untuk itu kita harus berajak dari semua itu dengan melakukan pemaknaan ulang redenifisi terhadap pancasila yang relevansinya terhadap kehidupan ke kinian ,jadi bagi saya Pancasila itu akan tetap sakti ketika di pahami nilai-nilainya karena dari sila pertama hingga ke lima itu memiki kandungan moralitas yang luar biasa.”Pungkasnya.*

Sumber:Mediatajam.com
 




Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

Smile Police

Smile Police